Pendahuluan : Ciri Khas Toraja
Torajaculture.com – Suku Toraja memiliki ciri khas yang tidak diperlukan oleh suku – suku lainnya. Sementara itu, Suku Toraja sendiri merupakan jenis suku yang terdapat di bagian selatan Pulau Sulawesi, Indonesia. Mayoritas suku Toraja menganut agama Kristen, tetapi sebagian menganut agama Islam dan kepercayaan Animisme, yang dikenal sebagai Aluk To Dolo. Pemerintah Indonesia telah mengakui hal ini sebagai bagian dari Dharma agama Hindu. Setelah meninjau badan bahasa kemdikbud.go.id, beberapa informasi mengenai nama Toraja dapat ditemukan.
Sebutan Toraja di Suku Lain
Orang Bugis – Sidenreng menyebut mereka dengan istilah “to riajang” yang berarti “orang yang tinggal di negeri asing atau pegunungan.” Orang Luwu menyebutnya riaja, yang berarti “orang yang serius dalam hal yang serius.” Sebaliknya, ayat lain menyiratkan bahwa Toraja merupakan produk dari Toraya. Huruf pertama dari kata tersebut adalah tau, yang berarti “orang”, dan huruf kedua adalah raya, yang berarti “besar”. Jadi, Toraya adalah orang besar atau Bangsawan .
Mitos Toraja
Berdasarkan mitos yang diterima secara luas di masyarakat, Toraja pada dasarnya adalah bangsa yang otonom. Dikenal juga sebagai Tana Matarik Allo atau Tondok Lepongan Bulan. Dengan demikian, bentuk pemerintahan dan masyarakat suatu bangsa adalah objek bulat/bundar yang mirip dengan objek bulan dan matahari. Mitos lain yang berasal dari orang bangsawan menyatakan bahwa Toraja berasal dari kata “tau raja”, Arti dari frasa itu adalah “orang kerajaan” atau “turunan kerajaan”, Orang Toraja ( pandai besi) mengakui bahwa mereka adalah keturunan para dewa di kayangan. Pertama – tama, mereka memiliki titisan atau keturunan dari Puang Matua (Tuhan dewa yang lebih tua). Selanjutnya, ia diperkosa di bumi (baik Tana Matarik Allo atau Tondok Lepongan Bulan). Sampai saat ini, kepercayaan itu pada dasarnya tidak berdasar dan terwujud dalam hubungan antara orang bangsawan ( tana ‘ bulaan) .
Ciri khas Suku Toraja
Toraja yang satu ini memiliki karakteristik unik di antara kuburannya. Namun, tidak hanya itu, suku Toraja juga memiliki ciri adat satu kursi. Berikut ini adalah beberapa ciri khas Suku Toraja :
Jadilah kuburan yang unik
Keunikan pada kuburan yang dimiliki suku Toraja. Ada berbagai jenis kuburan yang dapat Anda lihat di sini yang berbeda dari kuburan pada umumnya . Sebagai ciri khas Suku Toraja, Anda dapat menemukan jenis kuburan yang semakin unik. Sebagai contoh, perhatikan goa, ganung, pohon, dan batu kuburan. Setiap kuburan memiliki ucapan dan adat istiadat yang unik bagi masyarakat setempat , sehingga pertanyaan tentang adat istiadat setempat menjadi lebih jarang.
Rambu Solo
Rambu Solo adalah upacara pemakaman adat yang diadakan oleh masyarakat Toraja sebagai tanda penghormatan terakhir bagi mereka yang telah kehilangan seseorang. Upcara ini juga bertujuan untuk menandai jiwa seseorang yang telah memasuki alam baka. Bagi masyarakat Toraja, ritual ini merupakan acara yang sangat penting dan sakral. Ketika seseorang menjadi lebih percaya diri dan disukai, pendidikannya juga akan menjadi lebih signifikan. Hanya anggota marga Bangsawan yang berkewajiban untuk mendukung pemakaman yang signifikan yang termasuk dalam aluk gama. Upacara inisiasi seorang bangsawan biasanya dipimpin oleh seorang pria dan berlangsung selama beberapa hari. Kisah Ma’Nene, kaisar Jenazah. Selain pemakaman, proses inisiasi baju jenazah yang dilakukan oleh masyarakat Suku Toraja unik, membuatnya menonjol sebagai dokumen sejarah Toraja dan pakaian adat Suku Toraja. Prasangka ini juga dapat, dijelaskan oleh fakta bahwa masyarakat umum memiliki hubungan dekat dengan negara.
Adat Rumah Tongkonan
Suku Toraja juga memiliki rumah adat yang bentuknya khas. Suku adat ini disebut Tongkonan, yang berasal dari bahasa Toraja dan berarti duduk. Para pengurus rumah tangga dirugikan oleh kehadiran hewan pengerat, merah, dan kuning. Tongkonan merupakan perwujudan kehidupan sosial Suku Toraja. Ritual yang berkaitan dengan tongkonan sangat penting dalam kehidupan spiritual Suku Toraja karena itu, semua anggota kelompok wajib berpartisipasi, karena Tongkonan memperkuat ikatan mereka dengan para tetua. Musik dan teks Suku Toraja berpartisipasi dalam beberapa acara, terutama penguburan upacara. Mereka berkorban untuk mengungkapkan perasaan dukacita secara tidak sengaja, untuk menyucikan arwah almarhum karena arwah akan menyebabkan panjang putus dan mendatangkan akhirat. Pertama dan terutama, kelompok pria akan membaca doa dan menyanyikan lagu – lagu sepanjang malam untuk menghormati almarhum (juga dikenal sebagai Ma’badong). Konon, ritual ini komponen penting dari upacara inisiasi.
Penutup: Ciri Khas Toraja
Toraja adalah perpaduan unik antara alam yang memesona dan budaya yang kaya. Dengan mengunjungi Toraja, Anda tidak hanya akan menikmati keindahan alamnya, tetapi juga akan mendapatkan pengalaman budaya yang tak terlupakan. Jadi, kapan Anda akan berpetualang ke Tana Toraja?
RELATED POSTS
View all