Pendahuluan: Sayur Pangi Toraja
Torajaculture.com – Pada artikel kali ini Mimin akan membahas tentang Sayur Pangi Toraja. Salah satu yang sering di makan masyarakat Toraja adalah buah pangi. Merupakan jenis tanaman pangium edule yang hampir seluruh bagiannya dapat di manfaatkan, mulai dari batang berkayu hingga buah dan bijinya. Memang berbahaya jika di makan, namun buah pangi bisa di jadikan bumbu masakan.
Jika pangi terbuat dari buah yang di iris sangat tipis lalu di keringkan. Maka buah tersebut biasa di sebut keluek atau kluwek.. Bijinya di gunakan untuk membuat pamarasan yang juga sering di gunakan dalam resep rawon.
Banyak orang Toraja yang memasak pangi ijo dengan pamarasan dan daging babi. Namun, ada pula yang memasaknya dengan ikan atau belut. Hidangan tradisional ini di sebut pantollo pamarasan. Toraja memiliki banyak pohon pangi, namun proses pembuatan makanan dari sayur pangi dan pamarasan tidak cepat dan mudah .
Apa Itu Pangi dan Cara Penggunaannya
Pohon pangi di sebut juga dengan “pohon serba guna” karena hampir seluruh bagian tubuhnya dapat di manfaatkan untuk berbagai hal. Mulai dari daun, buah, biji, akar, hingga kulit kayu. Kandungan nutrisi pada pangi antara lain kalsium, zat besi, vitamin C, vitamin B1, fosfor, dan kalium. Namun berhati – hatilah karena kluwek juga mengandung asam sianida yang merupakan racun yang dapat melukai Anda jika memakannya. Tak ayal jika terlalu banyak makan pangi bisa membuat kita mabuk .
Anda Juga Bisa Membuat Minyak dari Buah Pangi
Ramdana Sari dan Suhartati dari Balai Kajian Kehutanan Makassar melakukan penelitian yang di kutip dalam jurnal Eboni Technical Info ( 2015 ). Mereka menemukan bahwa minyak biji pangi sering di gunakan sebagai pengganti minyak kelapa di tempat yang jarang terdapat pohon kelapa. Hal ini di karenakan biji pangi memiliki banyak kandungan minyak oleat dan linoleat di dalamnya.
Minyak ini, kadang-kadang di sebut “minyak kepayang”, di gunakan dalam banyak resep berbeda. Untuk mendapatkan minyaknya, biji pangi di potong kecil-kecil lalu di peras hingga keluar minyaknya. Biji pangi mengandung banyak minyak atau lemak, namun kandungan protein dan karbohidratnya hanya setengahnya.
Selain sebagai minyak, konon buah pangi bisa di manfaatkan untuk menjaga kesegaran makanan. Dengan begitu, makanan akan bertahan lebih lama karena kuman seperti bakteri, jamur, dan ragi tidak dapat tumbuh atau melakukan apa pun. Ini juga membuat makanan terasa lebih enak, menjaga strukturnya, dan mencegahnya berubah warna .
Buah pangi dapat di gunakan untuk menjaga kesegaran makanan. Namun, hal ini belum banyak di ketahui atau di lakukan oleh kebanyakan orang. Karena mengandung bahan kimia seperti sianida, tanin, dan molekul lainnya, bijinya dapat di gunakan untuk menjaga kesegaran makanan.
Bakteri seperti Pseudomonas aeruginosa, Escherichia coli, dan Staphylococcus aureus tidak dapat tumbuh banyak pada ikan dan daging karena senyawa kimia ini. Katanya biji pangi bisa di jadikan pengganti antioksidan alami karena aman. Berdasarkan pembelajaran yang di peroleh beberapa kota nelayan di Kecamatan Labuhan, Kabupaten Pandeglang, Banten tentang cara membantu mengawetkan ikan, maka metode ini di adopsi . Ini bekerja jauh lebih baik daripada formalin.
Proses Pembuatannya Sangat Mudah dan Tidak Memakan Waktu Lama
Mengambil biji dari buah yang sudah dewasa dan kemudian memotongnya menjadi dua adalah cara pembuatan bahan pengawet. Endosperm (daging di dalam biji) di potong dan di keringkan selama dua sampai tiga hari. Daging bijinya kalau di keringkan jadi lebih kental dan sulit di kunyah, tulis Ramdana Sari dan Suhartati.
Setelah ikan di kupas, daging giling di masukkan ke dalam isi perutnya. Ada enam hari lagi pencegahan pangi ini masih bisa berjalan. Hal lainnya adalah garam di tambahkan pada pengawetan ini dengan perbandingan 1:3 agar ikan dapat di kirim dalam jarak jauh. Menaruh daging biji pangi di atas daging ikan tenggiri segar (Rastrelliger brachysoma) bisa membantunya bertahan lebih lama. Dengan cara ini, ikan dapat di simpan selama enam hari tanpa kehilangan kualitasnya .
Sayur Pangi Toraja Menurut Peneliti
Berdasarkan penelitian mereka, tanaman pangi dapat di sebut sebagai jenis pohon serba guna karena hampir seluruh bagiannya dapat di gunakan untuk membuat berbagai hal. Oleh karena itu, tanaman pangi merupakan bahan yang bagus untuk membuat berbagai jenis makanan . “Pemanfaatan Tanaman Pangi (Pangium edule Reinw) pada Lahan Agroforestri di Desa Watu Toa Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng” merupakan judul kajian pengolahan pangi lainnya yang dirilis pada Jurnal Forest and Society.
Diketahui bahwa masyarakat Desa Watu Toa memanfaatkan buah pangi dengan mengolahnya menjadi enam jenis makanan. Anda dapat menggunakan batangnya untuk membuat sesuatu dan kulitnya untuk membunuh ikan. Daunnya dapat digunakan sebagai pestisida atau obat alami (sebagai antiseptik), daun mudanya dapat dijadikan sayur, buah atau biji pangi dapat digunakan untuk membuat kue, tempe, sayur ise “pangi dan lope” pangi , dan bumbu masakan (kluwak).
Sebuah buku tahun 2019 berjudul “100 Jenis Pohon Nusantara Target Konservasi Ex-Situ di Taman Keanekaragaman Hayati ” oleh Hendra Gunawan dari Puslitbang Kehutanan – KLHK juga membahas tentang buah pangi.
Penutup: Sayur Pangi Toraja
Sayur Pangi Toraja telah mengantarkan kita pada petualangan rasa yang tak terlupakan. Perpaduan rasa gurih, pedas, dan segar dari kluwek, aneka sayuran, dan bumbu khas Toraja menghasilkan hidangan yang istimewa. Lebih dari sekadar hidangan lezat, Sayur Pangi Toraja juga kaya akan manfaat. Kandungan vitamin dan mineral dari kluwek dan sayuran memberikan nutrisi penting bagi tubuh.
RELATED POSTS
View all