Toraja Culture

Rumah Adat Tongkonan Toraja

April 25, 2024 | by torajaculture.com

Rumah Adat Tongkonan Toraja

Pendahuluan: Rumah Adat Tongkonan Toraja

torajaculture.com – Ada banyak sekali rumah adat yang menarik dan unik di Indonesia. Rumah adat Tongkonan Toraja merupakan salah satu yang paling terkenal. Dalam bahasa Toraja, “tongkon” berarti “duduk” atau “duduk bersama”. Tongkonan lebih dari sekedar tempat tinggal bagi suku Toraja.​​​ Ini juga merupakan pusat kehidupan sosial dan budaya mereka.​ Ada upacara dan ritual yang terjadi di rumah ini yang melibatkan seluruh keluarga.​

Berikut Jenis-Jenis Rumah Adat Tongkonan Toraja:

Tongkonan Layuk

Rumah ini Merupakan tempat kedudukan pemerintahan Atau kekuasaan. Dan Juga Serta Merupakan Rumah Atau Tempat Dimana Peraturan Dan Rencana Pemerintah Dibuat:

Tongkonan Pekamberan

Ada penegakan peraturan yang berlaku di rumah semacam ini. ​​​​Masyarakat yang tinggal di rumah ini juga mempunyai tugas untuk mewariskan tradisi kepada generasi berikutnya.​​​

Puncak Batu A’riri

Dalam hukum adat, masyarakat yang mendiami rumah ini tidak mempunyai kekuasaan dan tempat. ​​Keluarga yang mendiami rumah ini merupakan kerabat dari pembangun rumah Tongkonan yang pertama.​​ Di sinilah mereka belajar atau mendapatkan nasihat.

Denah Rumah Adat Tongkonan Toraja

Berikut ini penjelasan kegunaan setiap ruangan yang ada di rumah Tongkonan.​​​​

Perahu Banua Sang Borong atau Sang Lanta

Karena antar ruangan tidak ada dinding, maka bagian rumah ini hanya mempunyai satu ruangan.​​ Biasanya orang melakukan hal-hal di ruangan ini yang melibatkan banyak orang.

Banua Duang Lanta

Ada dua jenis ruangan di gedung ini: sali dan Axisng. Ruangan yang disebut Sumbung berada di sebelah selatan dan digunakan sebagai tempat beristirahat. Setelah itu, sali berupa ruangan yang berada di sebelah utara rumah.

Lantai ruangan ini lebih rendah 30 sampai 40 cm dari garis. Sedangkan ruangan ini lebih besar karena bisa digunakan lebih dari satu hal, seperti memasak dan makan.​​​​ Selain itu ruangan ini juga digunakan untuk menyimpan jenazah yang sedang dipersiapkan untuk acara tersebut.​

Banua Lanta Di Talung

Ada tiga bagian bangunan ini, yaitu:

  1. Tangdo Remaja putri yang belum menikah tidur di ruangan sebelah utara rumah ini.
  2. Sali: Di sinilah ruang duduk utama keluarga.​ Kompor di ruangan ini berada di sebelah timur. Karena di Toraja dingin, ada kotak kayu berbentuk persegi panjang yang disebut “dapo” yang digunakan untuk memasak dan sebagai api unggun. Dapo berada di sebelah timur karena upacara dan makanan berjalan beriringan. ​Sali juga bisa jadi kasur untuk cowok yang belum menikah.
  3. Sumbung: Ruangan ini berada di bagian selatan bangunan. ​Di sini, tuan rumah dan istrinya beristirahat. Keranjang atau koper besar yang disebut “batutu” juga bisa digunakan untuk menyimpan barang-barang penting di sini.

Keunikan Dari Rumah Adat Tongkonan Toraja

Silakan baca berikut ini untuk memahami mengapa setiap bagian dari arsitektur rumah Tongkonan penting dan unik.​​​​

Rumah Tongkonan Memiliki Atap Yang Bentuknya Seperti Perahu.

Atap rumah ini berbentuk seperti perahu, dan setiap ujungnya berbentuk seperti busur.​​ Sebuah cerita Toraja mengatakan bahwa mereka datang dari utara melalui laut dan terjebak dalam badai besar.​​

Kemudian, perahu mereka terluka parah sehingga mereka tidak bisa membawanya ke tengah laut. Mereka selalu menghadap utara dan menggunakan perahu sebagai atap.

Memiliki Dekorasi Yang Unik.

Rumah ini mempunyai berbagai macam ornamen.​​​ Merah dan hitam menjadi warna utama ornamen tersebut.​ Terdapat pusaran, bentuk geometris, serta kepala kerbau dan ayam jago berwarna merah, putih, kuning, dan hitam pada atap dan dinding pelana. Warna-warna ini melambangkan perayaan Aluk To Dolo (Jalan Para Leluhur) yang berbeda-beda, yang merupakan bagian dari agama asli Toraja.

Terdapat Tanduk Kerbau Di Depan Rumah.​​

Masyarakat Toraja memasang tanduk sapi di depan rumah, di bawah atap yang tinggi. Konon banyaknya tanduk kerbau menunjukkan betapa banyaknya pemakaman yang dilakukan keluarga pemilik tongkonan.​​​​​

Keluarganya juga berkedudukan tinggi, Yang ditunjukkan dengan tanduk sapi. ​​​Pangkat sosial seekor kerbau meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah cula yang dimilikinya.

Membangun Rumah Tidak Menggunakan Paku

“Tongkonan” Berdiri di atas tiang kayu. Atapnya dari bambu bertumpuk, dan rumahnya dari kayu yang terakit tanpa paku. Meyatukan Benda-benda tersebut dengan bambu, daun kelapa, dan berbagai jenis kayu, seperti jati dan kayu ulin. Rumah- rumah Tongkonan Tersebut berada di seluruh wilayah yang terbangun dengan cara yang sama.

Patung Kepala Kerbau

Rumah tongkonan mempunyai patung ini di atasnya. ​​​​ Patung kepala kerbau hadir dalam tiga corak berbeda: Putih, Hitam, dan Belang. Memungkinkan untuk menambahkan kepala naga atau ayam ke gambar pemilik rumah terkenal.​​​

Penutup: Rumah adat Tongkonan Toraja

Rumah Adat Tongkonan Toraja telah menjelaskan kisah yang tak terlupakan dari masa lalu dalam bayang-bayang atap rendah seperti tanduk kerbau. Untuk bangunan, arsitektur ini tidak hanya tentang warisan yang hidup tetapi juga memberi nilai-nilai budaya yang kaya dan kearifan lokal yang tak terlupakan. Tongkonan adalah rumah, Tentang cerita seni yang mengungkapkan jati diri suku Toraja dengan indahnya. Dalam setiap mimpi dan renungan, kita menemukan kisah-kisah yang memberi kita harapan akan masa depan mimpi dan meditasi, kita menemukan cerita yang memberi kita harapan untuk masa depan saat ini. Rumah Adat Tongkonan Toraja, sebuah penjaga sejarah teguh, membantu kita mau menghormati dan merayakan warisan yang kita warisi.

RELATED POSTS

View all

view all